Terlambat Memahami
Oleh : Sonang Martua dan Berlian Atma
———
Keberadaanmu tak tercium bahkan oleh penciuman terkuat sekali pun
Jejakmu tak berbekas sekalipun engkau menapaki jalan berlumpur
Abstrak. Tak ada yang pernah tahu akan dirimu
Senyum getir bercampur air yang mengalir dari dua sudut mata itu terlalu sesak
Bibir itu mengatup, enggan untuk berkata-kata
Bahkan rentetan kalimat yang sudah tercetak jelas di otakku hilang seketika
Entah kemana semuanya itu pergi
Mungkinkah tertiup angin?
Mungkin saja ... biarlah
Semua itu tak terlalu ku pedulikan, yang ku inginkan sekarang hanya... hadirmu
Untuk menorehkan sedikit cerita
Menyungging indah di dalam kalbu
Dapatkah aku memelukmu? Walaupun itu hanya bayangan semu mu
Ataukah aku bisa menatap hadirmu
Walau hanya sedetik saja?
Sungguh, bolehkah aku melakukannya? Agar semua rindu ini tersampaikan
Pintaku kali ini saja
Kumohon ... jangan tolak inginku ini
Aku sudah lelah dengan segala penolakan, ku mohon untuk sekali ini. Sanggupi permintaanku
Namun bila akhirnya kata Tidak! yang aku terima
Biarlah aku pergi tanpa pamit
Biarlah aku membawa segala perasaan yang ada, toh dirimu tak peduli
Mungkin dulu tak seharusnya aku mengenalmu
Agar segalanya terasa mudah, tak seperti saat ini
Cukup ... cukup sudah sandiwara ini
Aku lelah ... lelah dengan permainan mu
Sekarang, aku benar-benar pergi. Selamat tinggal
Oleh : Sonang Martua dan Berlian Atma
———
Keberadaanmu tak tercium bahkan oleh penciuman terkuat sekali pun
Jejakmu tak berbekas sekalipun engkau menapaki jalan berlumpur
Abstrak. Tak ada yang pernah tahu akan dirimu
Senyum getir bercampur air yang mengalir dari dua sudut mata itu terlalu sesak
Bibir itu mengatup, enggan untuk berkata-kata
Bahkan rentetan kalimat yang sudah tercetak jelas di otakku hilang seketika
Entah kemana semuanya itu pergi
Mungkinkah tertiup angin?
Mungkin saja ... biarlah
Semua itu tak terlalu ku pedulikan, yang ku inginkan sekarang hanya... hadirmu
Untuk menorehkan sedikit cerita
Menyungging indah di dalam kalbu
Dapatkah aku memelukmu? Walaupun itu hanya bayangan semu mu
Ataukah aku bisa menatap hadirmu
Walau hanya sedetik saja?
Sungguh, bolehkah aku melakukannya? Agar semua rindu ini tersampaikan
Pintaku kali ini saja
Kumohon ... jangan tolak inginku ini
Aku sudah lelah dengan segala penolakan, ku mohon untuk sekali ini. Sanggupi permintaanku
Namun bila akhirnya kata Tidak! yang aku terima
Biarlah aku pergi tanpa pamit
Biarlah aku membawa segala perasaan yang ada, toh dirimu tak peduli
Mungkin dulu tak seharusnya aku mengenalmu
Agar segalanya terasa mudah, tak seperti saat ini
Cukup ... cukup sudah sandiwara ini
Aku lelah ... lelah dengan permainan mu
Sekarang, aku benar-benar pergi. Selamat tinggal
Puisi-Terlambat memahami
Reviewed by SONANG M AMBARITA
on
08:18
Rating:
Gak nyangka bakalan senyambung itu
ReplyDeleteYa dek 😊😊
ReplyDeleteJika aku dulu tak mengenalmu, apakah akan kau hadirkan sandiwara ini ke lelaki lain?
ReplyDeleteTanya tak berbalas 😂😂
Deletenekad sudah...
ReplyDeleteSudah nekad
Delete