Kamu berkepribadian ganda? Atau temanmu? Saudaramu?
Sebelum kita masuk ke pembahasan kenapa, sih, orang
berkepribadian ganda bertindak sesuka mereka? Bahkan, mereka suka bertindak di
luar batas. Atau mungkin di antara kita ada yang berpikir, masa iya ada kepribadian ganda? Yang,
ada dia itu pura-pura jadi orang yang berbeda supaya dapat perhatian. Cukup!
Mari kita dalami secara perlahan.
Menurut situs Alodokter kepribadian ganda itu sendiri
didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang memiliki dua kepribadian atau
bahkan lebih. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman traumatis di masa kecil
yang terjadi secara berulang-ulang.
Dari definisi di atas, menurut saya kita bisa menyimpulkan
bahwa orang berkepribadian ganda bukan orang yang kurang kerjaan, atau hanya
berusaha untuk mencari perhatian. Ini benar-benar ada, ya. Salah satu pengidap
yang cukup dikenal adalah Billy Miligan, yaitu seorang pria yang memiliki 24
kepribadian.
Dan kepribadian itu nggak muncul dengan sendirinya, tanpa
suatu sebab. Seperti yang dikatakan situs Alodokter tadi, Billy Milligan juga
mengalami kejadian yang menimbulkan trauma mendalam, sehingga lahir kepribadian
baru di dalam dirinya, guna melindungi diri dari ancaman luar.
Kepribadian ganda itu sendiri sangat sulit atau bahkan tidak
bisa dikontrol oleh orang tersebut, karena itu terjadi di luar kesadaran.
Untuk kasus lain, kalian bisa mencari di Google nanti, siapa
saja yang mengidap penyakit ini dan pahami kenapa itu bisa terjadi. Karena perlakuan
yang salah terhadap orang lain, bisa berpengaruh besar. Mungkin bagi kita yang
melakukan tindakan merasa itu tidak masalah. Ah, gitu doang kok. Emang dasar dia aja yang gampang nangis, lemah. Laki-laki
kok kayak cewek, bencong kali, lo.
Bagi beberapa orang, kalimat ini bisa menjadi senjata yang
menimbulkan trauma mendalam, hingga akhirnya ia merasa perlu membentengi diri
supaya tidak selalu menderita. Pada saat-saat seperti inilah timbul kepribadian
baru dalam diri seseorang. Entah itu kepribadian yang positif; penyabar,
pemaaf. Atau kepribadian yang negatif; pemarah, bahkan pembunuh.
Tanpa disadari oleh si korban, kepribadian baru itu terus
tumbuh, sesekali menguasai dirinya secara penuh. Dan di saat itu, kepribadian
aslinya akan tertidur di alam bawah sadar. Sehingga ketika dia melakukan
sesuatu, entah itu hal baik atau buruk di luar sifat aslinya, dia tidak akan
tahu kalau itu pernah terjadi. Saat dia sadar kembali, dia akan merasa
seolah-olah itu adalah mimpi. Dia akan bertanya-tanya, apa yang sebelumnya
terjadi? Apa yang aku lakukan?
Hal seperti ini juga yang kadang membuat orang semakin
membenci para pengidap kepribadian ganda. Mereka dinilai berusaha untuk
berdalih, padahal sebenarnya mereka tidak sadar akan hal itu.
Hal ini juga perlu diperhatikan oleh para orang tua, dalam
mendidik anak. Pola didik yang salah bisa berpengaruh besar bagi anak. Misalnya
terguran berlebihan, atau sampai memukuli anak setiap melakukan kesalahan, atau
semua tindakan berlebihan yang menimbulkan trauma. Tidak hanya tindakan negatif
berupa kekerasan, tetapi pujian yang berlebihan juga bisa menimbulkan
kepribadian baru pada anak. Dia akan merasa bahwa dia lebih dari semua orang di
sekitarnya karena sedari kecil sudah terbiasa dipuji secara berlebihan.
Intinya adalah berhentilah memperlakukan orang secara
berlebihan, karena kita tidak pernah tahu bagaimana sesuatu di dalam dirinya
tengah membentuk sebuah benteng baru yang bisa merusak dirinya atau berdampak
buruk bagi sekitar. Jadilah orang yang bijak dalam bersikap.

No comments: