Review Novel-Di Ambang Kematian

BACA SANTUY 🤙






Judul: Di Ambang Kematian
Penulis: Eko Hartono
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2015
Jumlah halaman: 189 halaman


Blurb:
Pino, sosok pemuda sebatang karayang telah mengenyam pahit getirnya kehidupan di jalanan ibu kota. Berbagai pengalaman buruk dialaminya sejak kecil. Tetapi semua itu justru membuatnya tumbuh jadi remaja berjiwa tegar, dewasa, dan mandiri.
Suatu malam ia tertabrak motor dan mengalami mati suri. Karena belum saatnya untuk mati, ia dikembaliikan ke dunia lagi. Tapi aneh, rohnya bukan kembali ke raganya sendiri melainkan menempati raga remaja lain. Ketika tersadar dari koma, ia pun kaget dan bingung. Apalagi ketika tahu raga yang ditempatinya adalah anak orang kaya.
Roh Doni, sang pemilik raga sebenarnya, menemui Pino dan protes. Doni tidak kembali ke dalam raganya dan menjadi roh gentayangan. Hanya Pino yang bisa melihat dan mendengar roh Doni. Pino juga ingin kembali ke raganya sendiri. Keduanya sepakat untuk mencari raga Pino.
Sekarang mereka diburu waktu. Dapatkah Pino menemukan raganya kembali? Bagaimana pula dengan nasib roh Doni?

Dari judulnya, novel ini telihat seperti novel horor ya. Ditambah kovernya yang mencerminkan suasana yang gelap dan menyeramkan. Awalnya saya mengira ini akan seram, membuat jantung berpacu dengan cepat. akan ada darah, kematian, dan sosok gaib. Ternyata saya salah.

Novel ini tidak seseram judul atau kovernya. Novel karya Eko Hartono ini, bercerita tentang dua anak remaja yang mnegalami kecelakaan di malam yang sama, di tempat yang berbeda. Keduanya mengalami mati suri. Mereka dikembalikan ke dunia, karena belum saatnya untuk mati. Namun sayangnya, raga Pino memasuki raga orang lain, yaitu Doni.

Novel ini semakin menarik dengan konflik-konflik yang mereka hadapi. kedua pemuda ini harus berjuang untuk menemukan raga Pino, yang ternyata sudah ada di sebuah universitar kedokteran. Raga Pino akan digunakan untuk praktik bedah.

Di sini cukup menegangkan, ya. Saya ikut was-was, bagaimana jika mereka sampai gagal mengambil kembali jasad itu. Namun akhirnya mereka berhasil, dan melakukan tindakan pertukaran roh.

Tapi endingnya bikin nyesek. Saya kesal sama penulisnya, kenapa harus sad ending. Sebenarnya endingnya sedikit lucu, tapi kalau dipikir-pikir lagi, ini sad ending. Doni gagal kembali ke raganya karena ada roh yang lebih dulu masuk. Dan Pino tidak bisa lagi melihat dan berbicara dengan roh Doni.

Novel ini cukup nyaman untuk dibaca, karena bahasanya cukup ringan. Alurnya juga cukup menarik.

Kekurangannya di blurb. Saya kurang suka blurb yang terlalu panjang dan mendetail. Itu terlihat seperti sinopsis, ya. Jadi kalau yang saya lihat adalah blurb, saya kurang tertarik dengan  buku ini.

Sekian review dari saya, terima kasih sudah mampir.
Review Novel-Di Ambang Kematian Review Novel-Di Ambang Kematian Reviewed by SONANG M AMBARITA on 17:59 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.